Sabtu, 20 Juli 2013

membaca tasbih, shalawat, dan sterusnya sebelum Adzan

Pertanyaan:
Sebagaimana kebiasaan di suatu daerah, para muadzinnya membaca tasbih, shalawat dan sebagainya. Bagaimana hukumnya?

Jawab:
Membaca bacaan tersebut sebelum beradzan hukumnya  sunnah. Lihat dalam Hasiyah  I’anah Thalibin, juz 1, hlm. 242

عبارتها  :  و تسن الصلاة على النبى صلى الله عليه و سلم قبل الاقامة على ما قاله النووي فى شرح  الوسيط و اعتمده شيخنا ابن زياد و قال اما قبل الاذان فلم ار فى ذلك شيئا. و قال الشيخ الكبير رالبكرى انها تسن قبلها.


4 komentar:

  1. Terima kasih pencerahannya sangat bermanfaat.

    BalasHapus
  2. Ibnu Hajar Al-Haitsami berkata :
    وَلَمْ نَرَ فِي شَيْءٍ مِنْهَا التَّعَرُّضَ لِلصَّلَاةِ عَلَيْهِ قَبْلَ الْأَذَانِ، وَلَا إلَى مُحَمَّدٍ رَسُولِ اللَّهِ بَعْدَهُ وَلَمْ نَرَ أَيْضًا فِي كَلَامِ أَئِمَّتِنَا تَعَرُّضًا لِذَلِكَ أَيْضًا، فَحِينَئِذٍ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْ هَذَيْنِ لَيْسَ بِسُنَّةٍ فِي مَحَلِّهِ الْمَذْكُورِ فِيهِ، فَمَنْ أَتَى بِوَاحِدٍ مِنْهُمَا فِي ذَلِكَ مُعْتَقِدًا سُنِّيَّتَهُ فِي ذَلِكَ الْمَحَلِّ الْمَخْصُوصِ نُهِيَ عَنْهُ وَمُنِعَ مِنْهُ؛ لِأَنَّهُ تَشْرِيعٌ بِغَيْرِ دَلِيلٍ؛ وَمَنْ شَرَّعَ بِلَا دَلِيلٍ يُزْجَرُ عَنْ ذَلِكَ وَيُنْهَى عَنْه
    “Kami tidak melihat dalam hadits tersebut adanya anjuran untuk bershalawat sebelum azan, bahkan juga saat sesudah mengucapkan Muhammad Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Kami juga tidak mendapatkan pendapat para tokoh ulama kami membicarakan hal tersebut. Maka dengan demikian, kedua perkara tersebut (bershalawat sebelum iqamah dan azan) di tempat yang disebutkan tidak disunahkan. Siapa yang melakukan salah satu dari keduanya dengan meyakini bahwa itu adalah perkara sunah di tempat tersebut secara khusus, maka dia harus dilarang, karena jika demikian hal tersebut berarti menetapkan syariiat tanpa dalil. Siapa yang menetapkan syariat tanpa dalil, dia harus diberi peringatan dan dilarang.” (Al-Fatawa Al-Fiqhiyah Al-Kubro 1/467)

    BalasHapus
  3. "Kami tidak melihat dalam hadits tersebut adanya anjuran untuk bershalawat sebelum azan, bahkan juga saat sesudah mengucapkan Muhammad Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Kami juga tidak mendapatkan pendapat para tokoh ulama kami membicarakan hal tersebut."

    Nah kalau ada yang melihat dan mendengar ya sah-sah saja berpendapat itu sunnah selama ada landasannya. dan penulis Hasiyah I’anah Thalibin, juz 1, hlm. 242 tentu memiliki landasannya.

    BalasHapus
  4. Kalau begitu kenapa anda tidak mencari landasannya dan berbagi dengan kami, apabila saya bilang suatu hukum tanpa landasan apakah anda akan percaya.

    BalasHapus