Kamis, 18 Juli 2013

BUMI CINTA SANG SANTRI

Cover
Judul:  Bumi Cinta
Penulis: Habiburrahman Elshirozy
Penerbit: Author Publishing.
Cetakan: vi 546 halaman

Bagaimana rasanya jika seseorang dihadapkan pada realita kehidupan yang mengancam keimanannya? bagaimana ia memohon pada Allah agar keimanan tidak  dicabut dari hatinya?

Dia adalah Muhamma Ayyas, salah seoarang santri salaf asal indonesia, yang harus memperjuangkan keimananya disaat ia harus menyelesaikan studinya di Moskow Rusia , negara yang mayoritas penduduknya  ( menurut Habiburrahman Elshirozy ) adalah penganut seks bebas pengakses situs purno terbesar di dunia ( hal.06 ).

Cerita dalam novel ini diawli dengan kedatangan Ayyas ke Moskow untuk menyelesaikan tesisnya di bidang sejarah islam. Ia ingin menulis tentang kehidupan    umat islam di Rusia di masa pemerintahan Stalin, seseorang tokah komunis Rusia    yang sudah tentu menyengserakan umat islam di Rusia pada masa itu ( hal. 102 ).

Sejak awal Ayyas dihadapkan pada situasi yang tidak mudah. Ia harus tinggal satu  apertemen dengan dua orang nonik Rusia : yalena, seseorang pelacur papan atas  Rusia yang Atheis, dan Linor, seorang agen rahasia zionis Israel yang sangat membenci islam dan tentu Ayyas menjadi korban.

Tidak cukup hanya disitu, Ayyas harus menyelesaikan atudinya dibawah bimbingan seorang asisten dosen yang cantik bernama Anasfasia Palazzo, yang kemudian            menaruh hati padanya.

Tentu tidak mudah bagi seorang muslim yang hidup didaerah yang 'aman'  untuk mempertahankan keimanannya di negara komunis terbesar di dunia. Ayyas harus        berjunag keras menghadapi fitnah dan cobaan yang datang bertubi-tubi padanya.

Sebagaimana novel-novel yang telah menggebrak dunia penulisan di Indonesia       sebelumnya.  Lewat novel yang belum mencapai umur setengah tahun sudah mengalami empat  kali cetak ini ,kang Abik sapaan akrab Habiburrahman El-shirozy   ini kembali menggugah kesadaran kita lewat novel yang berjudul "Bumi Cinta"           kang Abik ingin menunjukan bahwa semakin tinggi suatu pohon maka semakin kencang angin yang menerpanya.

Novel ini masih sarat dengan pengetahuan sebagaimana dua novel pendahulunya,  yakni Mega Best Seller Ayat-Ayat Cinta dan Dwilogi Ketika Cinta Bertasbih. Ketika membawa novek ini, kita akan terhanyut dalam budaya Rusia dan ke-athisa-nya, bahasa.dan gaya pergaulannya serta masih banyak hal yang mengejutkan dan sayang untuk dilewatkan.

Dibandingkan dua pendahulunya, "Bumi Cinta" terkesan kurang islami. Tentu saja hal itu dikarenakan setting latar belakangnya. Ayat-ayat Cinta dan Ketika           Cinta Bertasbih berlatng belakang Mesir, sebuah negara yang islamnya cukup kuat     menjadi sebuah "keharusan" untuk menghembuskan nafas-nafas Islam dalam cerita      disebuah tempat dimana muslim adlah menjadi  mayoritas penduduknya.Sedangkan  "Bumi Cinta " berlatar belakang penganut paham  Atheis  yang memuja kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tentu kang Abik harus menyesuaikan alur ceritanya agar tetap islami dan terkesan modern.

Lantas, bagaimana Ayyas menghadapi hari-harinya? Apakah ia mampu menghadapi godaan terbesar bagi seorang pelajar, yaitu wanita ? Dimana Ia akan menemukan Bumi Cintanya ?

Jika jawaban dari pertanyaan diatas adalah "mampu", lahirlah sebuah tantangan baru: bagai mana dengan kita  yang hidup dinegara yang (felatif) aman sepeti Indonesia.


0 komentar:

Posting Komentar