Galeri Foto

MA'HADUNA KHOS PONDOK PUTRI

Galeri Foto

PENGAJIAN KITAB KUNING SALAF OLEH KH. Drs. SA'AD BASYAR

Galeri Foto

IMTIHAN QIROAT AL-KUTUB SEBAGAI SALAH SATU SYARAT KELULUSAN

Galeri Foto

KEWAJIBAN 'AIN SETIAP SANTRI ADALAH SHALAT JAMA'AH

Galeri Foto

EKSTRAKURIKULER REBANA

Galeri Foto

EKSTRAKURIKULER MENJAHIT PESANTREN

Galeri Foto

WISUDA SEBAGAI TANDA KELULUSAN DAN MASA AWAL PERJUANGAN MELANJUTKAN DAKWAH PESANTREN

Kamis, 25 Juli 2013

KH Ahmad Fathi MN; Istiqomah dalam Mengajar

KH. Achmad Fatchi MN
rohimahullohu ta'ala
Kelahiran.
Abah sebutan nama itulah para santri Darul Ulum memanggilnya, beliau adalah pengasuh pondok pesantren Darul ulum yang ke-dua menggantikan KH. Ahmad Zaenuri setelah wafat. Selain dikenal dengan ke'alimannya beliu juga patut dicontoh dan diteladani bagi santri-santrinya.
                
Untaian bintang yang berbaris diujung langit, yang menyinari kegelapan, disusul sinar surya yang beriringan bayangan, seakan menyambut lahirnya calon Kyai yang akan dikenang jasa-jasanya sepanjang masa dan menyinari kegelapan pada hamparan di Desa Ngembal rejo. Beliau adalah KH Ahmad Fathi MN anak yang pertama dari tujuh bersaudara dari pasangan keluarga kyai Muhdor dan Siti Hamdanah.

Beliau lahir pada tanggal, 22 Desember 1948 M.  Dari garis keturunan  bapak, beliau memiliki silsilah dari warga Ngembal rejo, kemudian dari jalur Ibu memiliki silsilah dari daerah  Menara kudus.

Masa Menimba Ilmu
Tidak berbeda pada anak-anak kecil lainya beliau tumbuh dan berkembang seperti halnya anak-anak pada umumnya . Beliau sejak kecil di besarkan di keluarga  yang religi , beliau pertama kali mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat (SR). Seiring berjalanya waktu demi memperdalam dan bekal dalam kehidupanya, pada saat  usia duabelas tahunan  beliau mulai melakukan rihlah atau pejalanan menimba ilmu agama di pondok pesantren.

Sudah menjadi tradisi, bahwasanya pondok pesantren merupakan tempat untuk mencetak calon-calon ulama’dan pemikir  islam yang berkarakter tawaddu’.   Pada tahun 1951 M, Pesantren Ma'rufah desa Cibulek  Kajen-lah yang menjadi tujuan utama beliau dalam menimba ilmu. Disaat masa menimba ilmu didesa itu  beliau  menunjukkan kegigihan dan kejeliannya dalam memperdalam ilmu agama islam .Akhirnya pada tahun 1959 M beliau dapat  tamat di  Madrasah Matholiul Falah selama delapan tahun, dalam perjalanan nyantri  tersebut beliau juga menghafal alfiyah ibnu malik sampai khatam.

Dari riwayat  sumber lainya diceritakan bahwa sebelum pergi nyantri kepondok lasem beliau terlebih dahulu sillaturrohim ke dalemnya Bapak Kyai sholichan  dalam isi pembicaaraanya  beliau mengatakan saya pergi nyantri dulu kalau sudah saya akan membantu dan mengabdi di Madrasah Diniyah Pon-Pes Darul Ulum, di jawab oleh bapak sholichan jangan pulang dulu kalau syarat masih ada.      

Setelah menamatkan belajar di Matholiul Falah, beliau tidak menampakkan kebosanannya sehingga kembali melanjutkan nyantri di pondok pesantren Al-Islah Lasem dibawah asuhan Syeh Masduki. Namun pada perjalanan beliau kali ini sangat membutuhkan kerja keras karena kebutuhan ekonomi yang kurang mencukupi dan akhirnya beliau memutuskan untuk tetap mengaji dan sambil bekerja, Aktivitas tersebut di jalani hingga sepuluh tahun tepatnya pada tahunn 1969 M, disamping itu beliau juga nyantri kilatan di berbagai pendok-pondok  besar lainnya  seperti di Jombang ,Ploso dan pondok-pondok  lainya yang ada di daerah  Jawa Timur.

Pernikahan
Menginjak usia beliau yang semakin dewasa, tibalah saatnya beliau melaksanakan Sunnah Rasull, dan mengakhiri masa mudanya untuk memilih pendamping hidupnya dalam menyebarkan agama islam dikampung halamanya yaitu Desa Ngembal rejo dan tepatnya pada tanggal 31 maret 1978  beliau memilih Nyai Hj Istianah ni'mah putri pasangan sebagai pendamping hidup beliau.  Dari   pernikahan itu  yang dijalani dengan keharmonisan keluarga, beliau di karunia oleh Allah SWT mempunyai delapan putra-putri diantarnya yaitu: 1.) K.H.Sa'adduddin an-Nasih Lc, 2.) Khifni Nasif  3.) Nayyifaz Zahrihah 4.) Ala'uddin Najih 5.) Nasifuddin Al-A'la 6.) Nasi'uddin Al-Asfa.

Kiprah beliau dipondok pesantren dan masyarakat
Seudah pulang dari pondok dan menetap di Desa Ngembal Rejo beliau menjadi tangan kanan Mbah Zaenuri, karena segala pengajian maupun urusan pondok beliau ikut membantu dengan penuh rasa ikhlas dan semangat untuk linasyri dinil islam.

Dalam mengarungi kehidupan bermasyarakat beliau dijadikan sebagai tempat untuk mengadu pemasalahan-permasalahan agama di Desasa Ngembalrejo, KH. Ahmaad Fathi juga memberikan pengajian yang berupa tausiyah kepada masyarakat  sekitar , dan para santri khususnya baik masalah fan-fan ilmu seperti fiqh, hadits, maupun tafsir, maupun masalah kekeluargaan.

Ditengah kesibukan dalam mengajar santri-santrinya beliau juga menjadi guru di Madrasah Diniyyah bersama romo kyai setempat diantarannya adalah  K. Abdullah, K. Abdul Bari,KH.Ahmad Zaenuri, K. Masyhud dengan ikhlas dan tanpa pamrih, sehingga pada kegigihan beliau bersama para ustadaz dalam mengajar para santri membuahkan hasil,  akhirnya jumlah santri mengalami peningkatan’ disamping itu tempat untuk sekolah Diniyyah  yang ada di aula pondok tidak mencukupi, kemudian ada inisiatif dan saran dari ustad-ustad untuk meminta ruangan kelas sendiri dari Yayasan  Darul Ulum. Walhasil  permintaan tersebut diterima oleh pengurus Yayasan Darul ’Ulum. Kemudian  pada tahun 1971 Madrasah Diniyyah yang asalmulanya  di aula pondok selatan, sekarang kelasnya di pindah di halaman Madrasah Ibtidaiyyah (MI 01, MI 02) .

Metode pengajaran  dan kitab-kitab yang diajarkan beliau
Beliau KH Ahmad Fathi adalah sosok kyai yang selalu istiqomah dan tak kenal lelah, maupun bosan dalam mengajarkan ilmunya pada para santri baik dalam keadaan bagaiamanapun. Adapun jadwal pengajiannya  di Dalem  mulai jam 08.00 s/d 11.00 dan ba'da maghrib jam 17.30 s/d  20.30 WIB.  Sisi yang patut di teladani para santri, hal tersebut seperti maqolah

الاستقامة خيرمن ألف كرمة
           
Adapun kitab- kitab yang diajarkan beliau para santri maupun masyarakat sekitar adalah kitab kuning yang masih relevan sampai sekarang seperti Tafsir jalalin, Fathul Wahab, Irsyadul Ibad, dankitab-kitab yang lainya. Dan disamping itu beliau juga mengajar kitab yang selalu dibaca (ketika hatam diulangi kembali) yaitu fathul qorib dan ibnu aqil. Beliau dalam mengajarkan kitab-kitab salaf tersebut dengan menggunakan metode bandongan (kyai membaca dan para santri memaknainya maupun mendengarkan keterangan tersebut). Karena itulah metode-metode yang biasa dilakukan Kyai-kyai terdahulu.

Wafat beliau

Tiada kehidupan yang abadi, itulah yang dihadapi oleh semuia manusia, begitu juga yang dihadapi oleh beliau , setelah mengemban tugas yang berat sebagai kyai sehinga pada 2001 dipanggil oleh yang maha kuasa meninggalkan keluarga,santri, dan masyarakat untuk selama-lamanya.dan semoga amal-amal beliau diterima  disisi oleh Allah SWT. Aminnnn.

Sabtu, 20 Juli 2013

Persoalan Infaq

Salat idul fitri rnerupakan aktifitas kaum muslim setiap hari hari raya idul fitri, karena pada saat itu merupakan tempat berkurnpulnya keluarga sehingga tampak pada setiap masjid dipadati oleh Jamaah untuk sholat Idul Fitri, melihat fenomena tersebut sekelompok panitia pembangunan gedung sekolah memanfaatkannya dengan menarik infaq pada jamaah sholat ied disuatu masjid, dengan besar infaq 5 ribu hinga l0 ribu rupiah, kemudian diberi kupon tanda terima infaq, dan orang yang menerima uang infaq tersebut berdiri di dalam masjid. sedangkan didalarn masjid sendiri pun juga ada kotak amal sendiri, sehingga kotak amal tersebut hasilnya kemungkinan tidak sebesar dari hasil penarikan infaq yang dipungut di depan masjid.

Pertanyaan:
Bagaimanakah hukum penarikan infaq diatas mengingat kemungkinan bisa mengurangi pendapatan kotak amal Masjid, sedangkan hasil penarikan tersebut bukan untuk kemaslahatan masjid ?
      
Jawaban:
1.             Makruh Tanjih, karena pemungutan tersebut tidak ada unsur kemaslahatan terhadap masjid.
( الفتاوى الهندية 319 ج 5 )
وَسُئِلَ الْخُجَنْدِيُّ عن قَيِّمِ الْمَسْجِدِ يُبِيحُ فِنَاءَ الْمَسْجِدِ لِيَتَّجِرَ الْقَوْمُ هل له هذه الْإِبَاحَةُ فقال إذَا كان فيه مَصْلَحَةٌ لِلْمَسْجِدِ فَلَا بَأْسَ بِهِ إنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى قِيلَ له لو وَضَعَ في الْفِنَاءِ سُرُرًا فَآجَرَهَا الناس لِيَتَّجِرُوا عليها وَأَبَاحَ لهم فِنَاءَ ذلك الْمَسْجِدِ هل له ذلك فقال لو كان لِصَلَاحِ الْمَسْجِدِ فَلَا بَأْسَ بِهِ إذَا لم يَكُنْ مَمَرًّا لِلْعَامَّةِ وَسُئِلَ عن فِنَاءِ الْمَسْجِدِ أَهُوَ الْمَوْضِعُ الذي بين يَدَيْ جِدَارِهِ أَمْ هو سُدَّةُ بَابِهِ فَحَسْبُ فقال فِنَاءُ الْمَسْجِدِ ما يُظِلُّهُ ظُلَّةُ الْمَسْجِدِ إذَا لم يَكُنْ مَمَرًّا لِعَامَّةِ الْمُسْلِمِينَ.
( فتح البارى لابن رجب ) ج 2 ص 365
ويتصل بهذا : التصدق في المسجد على السائل ، وهو جائز ، وقد كان الإمام أحمد يفعله ، ونص على جوازه ، وإن كان السؤال في المسجد مكروها.
وقال أبو داود في ( ( سننه ) ) : ( ( باب : السؤال في المسجد ) ) ، ثم خرج من طريق مبارك بن فضالة ، عن ثابت البناني ، عن عبد الرحمن بن أبي ليلى ، عن عبد الرحمن بن أبي بكر ، قال : قال رسول الله ( : ( ( أفيكم من أطعم اليوم مسكينا ؟ ) ) قال أبو بكر : دخلت المسجد فإذا أنا بسائل يسأل ، فوجدت كسرة خبز في يد عبد الرحمن ، فأخذتها فدفعتها إليه .

)تحفة المحتاج في شرح المنهاج ( - (ج 42 / ص 423)
( قَوْلُ الْمَتْنِ : وَقِيلَ يَحْرُمُ ) اسْتَشْكَلَهُ الْإِمَامُ بِأَنَّهُ إذَا كَانَ النَّصْبُ جَائِزًا فَكَيْفَ يَحْرُمُ طَلَبُ الْجَائِزِ ؟ وَنَظِيرُ هَذَا سُؤَالُ الصَّدَقَةِ فِي الْمَسْجِدِ فَإِنَّهُ لَا يَجُوزُ وَيَجُوزُ إعْطَاؤُهُ عَلَى الْأَصَحِّ إذْ الْإِ عَطَاءُ بِاخْتِيَارِ الْمُعْطِي فَالسُّؤَالُ كَالْعَدَمِ .
( فتح البارى لابن رجب ) ج 2 ص 365
ومنع منه أصحاب أبي حنيفة ، وغلظوا فيه حتى قال خلف بن أيوب منهم : لو كنت قاضيا لم أجز شهادة من تصدق على سائل في المسجد .
ومنهم من رخص فيه إذا كان السائل مضطرا ، ولم يحصل بسؤاله في المسجد ضرر .
ولأصحابنا وجه : يكره السؤال والتصدق في المساجد مطلقا .
( الخاىى للفتاوى  89 )
لحمد لله وسلام على عباده الذين اصطفى . السؤال في المسجد مكروه كراهة تنزيه ، وإعطاء السائل فيه قربة يثاب عليها وليس بمكروه فضلاً عن أن يكون حراماً هذا هو المنقول والذي دلت عليه الأحاديث ، أما النفل فقال النووي في شرح المهذب في باب الغسل : فرع لا بأس بأن يعطى السائل في المسجد شيئاً لحديث عبد الرحمن بن أبي بكر الصديق [ رضي الله عنهما ] قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلّم : ( هل منكم أحد أطعم اليوم مسكيناً ؟ ) فقال أبو بكر : دخلت المسجد فإذا أنا بسائل يسأل فوجدت كسرة خبز في يد عبد الرحمن فأخذتها فدفعتها إليه ، رواه أبو داود بإسناد جيد هذا كلام شرح المهذب بحروفه ، والحديث الذي أورده فيه دليل للأمرين معاً أن الصدقة عليه ليست مكروهة ، وأن السؤال في المسجد ليس بمحرم لأنه صلى الله عليه وسلّم اطلع على ذلك بأخبار الصديق ولم ينكره ولو كان حراماً لم يقر عليه بل كان يمنع السائل من العود إلى السؤال في المسجد ، وبذلك يعرف أن النهي عن السؤال في المسجد إن ثبت محمول على الكراهة والتنزيه وهذا صارف له عن الحرمة ،
                   
NB:     panitia tersebut dianjurkan tidak mengulangi lagi ( karena tidak ada kemaslahatan pada masjid )

Main-main Hutang

Dalam suatu daerah terdapat kejanggalan dalarn masalah hutang, sebut saja pak arman hutang sarnpai 100 juta, kernudian tidak bisa rnengembalikan hutangnya, sampai Pak Arman meniggal dunia, ketika Pak Modin berpidato perwakilan si mayyit mengatakan bahwa hutang tersebut ditanggung ahli waris anaknya yaitu yang bernama Pak Rudi, setelah kemudian ditanggung Pak Rudi, ternyata Pak Rudi juga mernpunyai hutang 100 juta lagi karena berpikiran " toh nanti hutangku paling di tanggung oleh ahli warisku " kemudian tidak sampai mengernbalikan hutang tersebut Pak Rudi juga rneninggal dunia, dan akhirnya hutang keduanya ditanggung oleh ahli waris Pak Rudi.

Pertanyaan :
a.              Sejauh ,rnanakah ahli waris dalam  menaggung  hutang si mayyit ( melihat si mayyit hutang dengan asal-asalan untuk berhutang )
Jawabanya ditafsil :
·                sunah menangggung(dhoman),ketika ahli waris mampu melunasi hutang,
·                haram menanggung , jika ahli waris tidak mampu melunasi  hutang  
·                wajib melunasi, jika sudah terjadi akad dhoman

وفرق فى المغنى بين النذر وغيره وقال تفريعا عليه إن الصوم (أى فى النذر) ليس بواجب على الولى لأن النبى شبهه بالدين ولا يجب على الولى قضاء دين الميت وإنما يتعلق بتركته إن كان له تركة وإلا فلا شىء على وارثه .
ولكن يستحب أن يقضى عنه لتفريغ ذمته وفك رهانه . ( فتاوى الازهر ج 5 ص 471 )

الضَّمَانُ عَنْهُ إلَخْ ) سَيَأْتِي لِلشَّارِحِ فِي بَقِيَّةِ حَدِيثِ أَبِي قَتَادَةَ مَا نَصُّهُ { أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِأَبِي قَتَادَةَ : هُمَا عَلَيْك وَفِي مَالِكَ ، وَالْمَيِّتُ مِنْهُمَا بَرِيءٌ ، فَقَالَ نَعَمْ ، فَصَلَّى عَلَيْهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ } فَفِيهِ تَصْرِيحٌ بِبَرَاءَةِ ذِمَّةِ الْمَيِّتِ ، وَعَلَيْهِ فَلَا يَنْدَفِعُ الْإِشْكَالُ بِمَا أَجَابَ بِهِ الشَّارِحُ لَكِنْ سَيَأْتِي لَهُ الِاعْتِذَارُ بِأَنَّ مُرَادَهُ بِقَوْلِهِ بَرِيءٌ : أَيْ فِي الْمُسْتَقْبَلِ ( قَوْلُهُ : وَذَلِكَ لَا يُوجِبُ بَرَاءَةَ ذِمَّتِهِ قَبْلَ الْقَضَاءِ ) أَيْ سَوَاءٌ خَلَّفَ وَفَاءً أَمْ لَا عَلَى مَا اعْتَمَدَهُ فِي غَيْرِ هَذَا الْمَوْضِعِ ، وَصَرَّحَ بِهِ أَيْضًا حَجّ فِي أَوَّلِ الرَّهْنِ لَا يُقَالُ : مَا الْحِكْمَةُ فِي حَبْسِ رُوحِهِ إذَا لَمْ يُخَلِّفْ وَفَاءً مَعَ أَنَّهُ فِي حُكْمِ الْمُعْسِرِ وَالْمُعْسِرُ لَا يُحْبَسُ فِي الدُّنْيَا وَلَا يُلَازَمُ لِأَنَّا نَقُولُ : أَمْرُ الْآخِرَةِ يُغَايِرُ أَمْرَ الدُّنْيَا ، فَإِنَّ حَبْسَ الْمُعْسِرِ فِي الدُّنْيَا لَا فَائِدَةَ فِيهِ ؛ لِأَنَّهُ لَا يُتَوَقَّعُ مِنْهُ وَفَاءٌ مَا دَامَ مَحْبُوسًا ، وَيُظَنُّ مِنْهُ الْوَفَاءُ إذَا لَمْ يُحْبَسْ ؛ لِأَنَّهُ قَدْ يَكْتَسِبُ مَا يَسْتَعِينُ بِهِ عَلَى وَفَاءِ الدَّيْنِ . وَأَمَّا الْآخِرَةُ فَالْحَبْسُ فِيهَا مُجَازَاةٌ لَهُ عَلَى بَقَاءِ الْحَقِّ فِي ذِمَّتِهِ حِفْظًا لِحَقِّ صَاحِبِ الدَّيْنِ وَيُسْتَوْفَى مِنْهُ بِأَخْذِ الْحَسَنَاتِ وَرَدِّ السَّيِّئَاتِ فَأَشْبَهَ مَنْ لَهُ مَالٌ فِي الدُّنْيَا فَيُنْتَظَرُ بِحَبْسِهِ حُضُورُ مَالِهِ ، وَعَلَيْهِ فَهُوَ مَعْقُولُ الْمَعْنَى ( نهاية المختاج ص 94 ج 15 )

قَالَ الرَّافِعِيُّ : وَلَا نَعْنِي بِالْعَجْزِ عَدَمَ الْإِمْكَانِ فَقَطْ بَلْ فِي مَعْنَاهُ : خَوْفُ الْهَلَاكِ ، أَوْ الْغَرَقُ ، أَوْ زِيَادَةُ الْمَرَضِ ، أَوْ لُحُوقُ مَشَقَّةٍ شَدِيدَةٍ ، أَوْ دَوَرَانُ الرَّأْسِ فِي حَقِّ رَاكِبِ السَّفِينَةِ كَمَا تَقَدَّمَ بَعْضُ ذَلِكَ (نهاية المحتاج ج 4 ص 94 )


فتح المعين - (ج 3 / ص 59) ويحرم الاقتراض على غير مضطر لم يرج الوفاء من جهة ظاهرة فورا في الحال،

NB: TIRKAH TIDAK BOLEH DI BAGI DULU, KETIKA SUDAH DIBAYAR HUTANGNYA 

membaca tasbih, shalawat, dan sterusnya sebelum Adzan

Pertanyaan:
Sebagaimana kebiasaan di suatu daerah, para muadzinnya membaca tasbih, shalawat dan sebagainya. Bagaimana hukumnya?

Jawab:
Membaca bacaan tersebut sebelum beradzan hukumnya  sunnah. Lihat dalam Hasiyah  I’anah Thalibin, juz 1, hlm. 242

عبارتها  :  و تسن الصلاة على النبى صلى الله عليه و سلم قبل الاقامة على ما قاله النووي فى شرح  الوسيط و اعتمده شيخنا ابن زياد و قال اما قبل الاذان فلم ار فى ذلك شيئا. و قال الشيخ الكبير رالبكرى انها تسن قبلها.


Masalah jabat tangan di depan orang shalat

Pertanyaan:
Bagaimana hikmahnya melakukan jabatan tangan persis di depan orang yang tengah melakukan shalat?

Jawab:
 Jabatan tangan sebagaimana pertanyaan hukumnya haram. Seperti dalam keterangan Tarsyihul Mustafidin, hlm. 74
(فصل فى صفة الصلاة)

عبارتها  : قوله و يحرم المرور الخ قال سم و يلحق بالمرور جلوسه بين يديه و مده رجليم و اضطجاعه تاه  و مثله مديده لياخذ شيئا ع ش.و قوله لياخذ اي و نحوه كالمضافحة لمن فى جنب المصلى عند تحفة.وفى البحيرمي عن العزيزى انه من الكبائر المكلف العالم 

Masalah Kewajiban Shalat bagi Orang yang Bisu dan Tuli

Pertanyaan:
Apakah orang yang bisu tuli masih wajib melaksanakan shalat fardlu? Apabila masih, bagaimana cara ia melaksanakan rukun qauly? (kelas 1 Wustho Banin)

Jawab:
Orang yang bisu tuli  masih tetap wajib melaksanakan shalat fardlu, terkecuali bisu tuli sekalipun tidak bisa, yang tidak wajib lagi. Sedang cara melaksanakan rukun qauly bagi orang bisu ialah diam sekadar bacaan yang mestinya harus dibaca.

Seperti dalam penjelasan dalam Kasyifatus saja, hlm.51

(فصل فى بيان الصلاة)
عبارتها  : و رابعها سلامة احدى حواس السمع و البصر فلا تجب  الصلاة على من خلق اصم و اعمى و لو ناطقا فلايجب عليه القضاء ان زال مانعه

Hasiyah Bajuri, juz 1, hlm. 1
كتب الصلاة
عبارتها: فان الصلاة الاخراس فيها ما هو بدل عن الاقوال لان خرسه ان كان طارثا لزمه تحريك لسانه و الاشارة به الى الحروف او اجزاء الاقوالى على قلبه و ان كان اصليا لزمه القيام بقدره الفاتحة و القعود بفدر التشهد و هكذا بدلا عن الاقوال

Masalah Mengajak Anak Kecil Masuk ke Dalam Masjid

Pertanyaan:
Akhir-akhir ini semakin banyak orang tua yang mengajak anak-anaknya yang masih kecil mengikuti shalat berjamaah atau shalat Jumu;ah di dalam masjid, yang akibatnya banyak jamaah lain merasa terganggu oleh tingkah polah mereka , seperti bermain-main dan menangi. Bolehkah mengajak anak-anak kecil ke dalam masjid? (kelas 1 Wustho Banin)

Jawab :
Jawaban dirinci sebagai berikut :
  • Jika anak kecil tersebut belum tamyiz (pintar) haram mengajaknya karena memang tidak di perbolehkan masuk ke dalam masjid.
  • Jika sudah tamyiz tetapinbelum khitan , makruh mengajaknya dengan syarat memenag ada kebutuhan dan tidak dikhawatirkan mengotori masjid dengan najis.


Dalam As-Sirajul Munir (syarah Jamius Shoghir), Juz 2, hlm. 212

عبارتها :(جنبوا مساجدنا) و فى رواية مساجد كم صبيانكم ومجانينكم فيكره اد خالهما مسجدا تنزيها ان امن تنجسه و تحريما ان لم يؤمن و اطلق بعضهم التحريم .

Dalam Majmu’ (Syarah Muhadzab),  Juz 2, hlm.176
(فصل فى المسجد)
عبارتها: قال المتولى و غيره يكره ادخال بهائم  و المجانين و الصبيان الذين لا يميز المسجد لانه لا يؤمن تلوثهم اياه ولا يحرم ذلك لانه ة وثبت في الصحيحين ان رسول الله صلي الله عليه وسلم صلى حا ملا اما مة بنت  زينب رضي الله عنهما وطا ف على بعيره ولاينفي ال  هذا الكراهة لانه صلى الله عليه وسلم فعله لبيان الجواز فيكون حينئذ افضل فى حقه فان البيان وجب.

Dalam badhiyatul Mustarsyidin, hlm. 65-66

(احكام مساجد)
عبارتها :  و يحرم على من ببدنه او ثوبه نجاسة المكث فيه  لغيره ضرورة اما مروره من غيره مكث فلا يحرم ولا يجوز  ادخالان نعل المتنجس الا ان خشي  عليه خارجه وامنا تلويثه  اه و فى التحفة و مع حل لبسه يعنى الثوب المتنجس  يحرم  المكث به فى المسجدمن غير حاجة اليه كما بحثه الاادراعي ؤ لانه  يجب تنزيهه عن النجس اه

SHALAT DI KUTUB

Pertanyaan:
Bagaimana cara Bersuci dan shalatnya orang yang terdampar di Kutub Selatan, ketika ingin berwudlu menkhawatirkan karena sangat dingin dan ingin tayamum tidak ada debu?

Jawab:
Bila tidak dimungkinkannya wudlu karena sangat dinginnya air, hal itu menjadi syarat diperbolehkannya tayamum. Seperti penjelasan dalam Minhajul Qowim :27

عبارتها : (ولا يتيمم للبرد الا اذ لم تنفع تد فئه اعضا ئه و لم يجد ما يسخن به الماء) من اناء و خطب و نار

Jika tidak membawa perbekalan sama sekali dan tidak menemukan alat yang dapat menghangatkannya maka boleh bertayamum. Syarat tayamum harus menggunakan debu yang suci, sedangkan di Kutub Selatan tidak ada debu sama sekali. Maka shalatlah dengan lihurmatil waqti walaupun tanpa bersuci (wudlu atau tayamum).

و من لم يجد ماء  و لا ترابا صلى ) وجوبا (لفرض وحده) لحرمة الوقت)  عبارتها:


SOLUSI JERAWAT

SELAMA cuaca dan musim panas berlangsung, tubuh kita akan lebih mudah mengalami ruam dan jerawat sementara kita sulit menghindarinya. Lalu bagaimana solusi agar kulit wajah dan tubuh tetap mulus meski kerap berkeringat diterpa cuaca panas? 

a. Mandi teratur Jangan lupa untuk mandi minimal tiga kali sehari. Ini akan mencegah bakteri masuk ke pori-pori dan menyebabkan jerawat. Di cuaca panas, Anda lebih rentan terhadap keringat dan debu. Keringat akan menyertakan kotoran bersama dengan bakteri yang mengisi pori-pori dan menyebabkan jerawat. Oleh karena itu, pastikan Anda menjaga kulit tetap bersih dan terhidrasi. 
b. Pengelupasan Penyebab utama jerawat pada tubuh adalah akumulasi dari sel-sel kulit mati. Jadi, sangat penting untuk mengelupaskan kulit Anda setidaknya dua kali dalam seminggu. Jika Anda memiliki kulit berminyak, jangan lupa untuk mengelupaskan setidaknya tiga sampai empat kali seminggu. Minyak, kotoran, bersama dengan kulit mati akan membuat kulit kusam dan kasar serta akan menyebabkan jerawat. 
c. Kenakan pakaian longgar Mengenakan pakaian longgar selama musim panas akan mencegah keringat dari penguapan sehingga sirkulasi udara pun akan baik. Ini juga akan mencegah aksi bakteri akibat keringat terakumulasi pada permukaan kulit dan memblokir pori-pori yang dapat menyebabkan jerawat. Memakai pakaian yang longgar juga akan membuat Anda merasa nyaman selama cuaca panas dan Anda pun bisa bergerak bebas. 
d. Gunakan bedak dan deodoran Gunakan bedak dan deodoran bila hendak beraktivitas di suhu panas. Penggunaan bedak bubuk akan membuat Anda merasa segar sepanjang hari dan akan membuat Anda kurang berkeringat sehingga mengurangi bau tubuh dan ruam. (Pri/OL-06) 

Kamis, 18 Juli 2013

SITUS MAKAM MBAH MAIDAH

Salah Satu Seniman Kuno Yang Menulis Al-Quran Di Kulit Kambing

Dari wawancara dengan salah satu warga di Dusun Kauman Ngembalrejo Bae Kudus yang bernama H. Mahnur (Muhammad Nur) salah satu sesepuh dan  Imam Masjid Jami' Al-Huda, bahwa menurut cerita,Mbah Maidah adalah salah satu pemuka atau orang yang  Mbau Rekso di dusun Kauman Ngembal Rejo ini.

Mbah Maidah adalah putra dari pasangan K. Mustahal dan R. Nyai Kuning dari kerajaan Solo.Saudara Mbah Maidah di antaranya  adalah Tuan Tengah dan Bapak Kudarmi.Ada satu cerita yang menyatakan bahwa Mbah Maidah pernah menulis al-Qur'an dengan menggunakan pena tradisional.Pada zaman dahulu, pena tersebut dikenal dengan  nama pena sodo aren dan medianya menggunakan kulit kambing.Karyanya tersebut sebanyak 4 buah. 

Dan sekarang salah satu karyanya di abadikan di Museum Nasional Jakarta.   Menurut cerita, karyanya bisa sampai di Museum Jakarta, karena pada waktu itu Mbah Maidah menghadiahkan  karyanya tersebut kepada Ratu Sima Jepara, sebagai bukti Bapak Kepala Desa Kauman Ngembalrejo pernah berkata bahwa di desa ini pernah ditemukan kalung yang bertuliskan Ratu Sima, .Menurut warga ngembal rejo,bahwa Mbah Maidah adalah sosok pemuka masa dulu yang menyebarkan agama islam, beliau terkenal ahli riyadoh (tirakat) sehingga mampu membuat karya yang tidak semua manusia bisa melakukannya, dan beliau juga  termasuk  salah satu orang yang menjadi perintis di dirikannya Masjid Al-Huda di  dusun kauman Ngembalrejo yang makmur dan sejahtera ini.

HISTORIA MASJID AL-HUDA NGEMBALREJO

Masjid Al-Huda adalah Masjid yang ada di Kauman Ngembalrejo yang terletak di sebelah utara jalan raya Kudus- Pati persisnya di sebelah utara Pondok Pesantren Darul Ulum.

Menurut cerita Masjid ini di dirikan pada tahun 1901 dan pada masa ini di pimpin oleh Mbah Maidah, dan kondisi pada waktu itu masih berupa payon kuno, dan payon kuno tersebut di pakai salah satu  jenis burung dulu di kenal dengan burung  Dares burung hantu) sebagai tempat bersangkar atau berkembang biak ( susoh: bahasa jawa).

Pada tahun 1912 Masjid ini di rubah oleh K. Syiroj yang tadinya berupa payon biasa di rubah menjadi layaknya Masjid pada umumnya.

Pada tahun 1938, masjid ini  di tambah dengan berdirinya menara yang menambah kewibawaan Masjid Al Huda di Dusun Kauman ini dan pada masa itu di pimpin oleh K. Muslih.

Menara tersebut di dirikan di sebalah timur utara Masjid dan menara tersebut sekarang sudah tidak berbekas, karena sudah tertutup dengan bangunan menara baru yang sampai sekarang masih berdiri tegak, yang di dirikan oleh H. Ma'roef pada tahun 1965, biliau adalah pemilik PR. Jambu Bol. Pada masanya beliau adalah orang yang terkaya di desa Kauman.beliau juga dikenal oleh masyarakat Ngembalrejo sebagai orang yang sangat dermawan, sehingga, beliau sangat disegani oleh masyarakat di desa tersebut.

Dalam gambar di atas  sangat tampak sekali bentuk menara yang menjulang tinggi dan di atasnya di huni  oleh burung hantu, apabila malam hari burung tersebut berkicau dengan suara yang sangat mengerikan sekali, di samping itu burung tersebut juga mempunyai telur yang sangat besar berbeda dengan telur burung pada umumnya.
Setelah H. Ma'roef  wafat, beliau digantikan oleh H. Nawawi yang dalam silsilahnya beliau adalah saudara kandung H. Ma'rof dari pasangan H.Rusdji dan Mbok Romlah.

Salah satu masyarakat di desa Ngimbalrejo mengatakan bahwa, masjid ini sangat nyaman di buat untuk beribadah,  dengan kondisi sederhana dan di dukung karya arsitek pada masa itu yang memiliki daya tarik antara iklim dan kondisi bangunan yang sangat cocok untuk majlis ta'lim.


Demikian sejarah singkat Masjid Al Huda yang ada di dusun Kauman Ngemabalrejo Bae Kudus.

MENINGKATKAN AMAL IBADAH DALAM INDAHNYA AGAMA ISLAM

Cover
Durrotun Nasihin adalah kitab yang disusun oleh Syeh Ustman bin Hasan bin Muhammad as-Syakir al-Khubawi, beliau adalah salah satu ulama' pada abad 13 Hijriyah. Kitab ini disajikan untuk bibit-bibit ulama' masa depan yang akan menjadi bekal bagi mereka dalam mensi'arkan agama Allah dengan iming-imingan yang terkandung di dalamnya. Bagi orang yang menela'ah kitab ini akan menemukan keindahan bahasa dalam setiap kalimat yang tersususn rapi. Tidak hanya itu, apabila direnungkan kita akan merasakan betapa Allah sangat mengasihi setiap makhluknya, terlebih bagi orang-orang yang mengikuti jejak suci Nabi Muhammad SAW.

Mu'alif Kitab Durotun Nasihin (Ustman bin Hasan bin Muhammad as-Syakir al-Khubawi) banyak menuturkan tentang keutamaan-keutamaan yang terkandung dalam kitab yang telah disusunnya. Beliau membagi isi kitab ini dalam 75 majlis (bab) yang disetiap majlisnya diterangkan dengan terperinci dan jelas. Sebelium memulai dalam majlisnya tersebut, dalam kitabnya beliau ustman bin hasan bin muhammad as-syakir al-khubawi mengawali dengan mencantumkan beberapa do'a. Yang pertama beliau menerangkan do'a apa yang harus dibaca ketika memulai belajar. Kedua do'a yang diterangkan oleh beliau adalah tentang apa yang harus dibaca ketika selesai belajar . Kemudian yang ketiga do'a ketika khatam kitab yang dibaca dan yang keempat mengenai do'a setelah makan. Baru setelah itu beliau baru memulai majlisnya.

Dalam majlis pertama dan kedua beliau membahas tentang fadhilah bulan Ramadhan dan puasa, yang mana telah dijelaskan bahewa bulan suci Ramadhan adalah bulan di mana telah diturunkannya Al Qur'an kepada Nabi Muhammad, diturunkannya Suhuf Nabi Ibrohim, diturunkannya kitab Taurot kepada Nabi Musa, diturunkannya kitab Injil kepada Nabi Isa, dan kitab Zabur kapada Nabi Daud. Terlampir sejarah-sejarah besar dalam bulan Ramadhan hingga tersebutlah fadhilah-fadhilah yang begitu indah apabila dilakukan. Sabda Nabi Muhammad SAW "siapa yang menyambut bulan ramadhan dengan kebahagiaan, maka Allah mengharamkan jasad orang itu dari api neraka. Begitu mulianya bulan Ramadhan, tapi apakah kita dan semua orang menyadari akan hal itu...? masih banyak fadhilah yang terkandung dalam bulan ini.

Majlis ketiga menerangkan fadhilah ilmu, dimana  Ali bin Abi Tholib meriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW bahwa pada suatu hari nabu muhammad saw bertanya kepada Malaikat Jibril tentang seseorang yang mempunyai ilmu, maka Malaikat Jibril menuturkan bahwa orang yang mempunyai bagaikan obor bagi orang-orang Islam  di dunia dan akhirat.

Bukanlah tidak mungkin jika dalam kitab ini kita lebih bisa meneladani tentang banyaknya fadhilah yang menjanjikan suatu kebahagiaan. Seperti contoh yang tertuang dalam kitabnya, mu'alif membeberkan keterangan dari Abdullah bin Mas'usd, bahwa Nabi pernah bersabda "barang siapa membaca satu huruf dari Al-Qur'an, maka dicatat baginya satu kebaikan, dan dimana dalam kebaikan tersebut terdapat sepuluh kebaikan. begitulah keutamaan membaca Al-Qur'an sehingga dalam satu hurufnya terdapat sepuluh kebaikan.

Demikianlah sekelumit tentang kitab durotun nasihin dan yang terakhir kalinya saya berpesan, kita sebagai seorang santri harus mampu mengolah apa yang terkandung dalam kitab tersebut dan dapat menjadi motifasi dalam beribadah sehari-hari. Sekian dan semoga bermanfaat. Amin.

(AHMAD SAHAB)


BUMI CINTA SANG SANTRI

Cover
Judul:  Bumi Cinta
Penulis: Habiburrahman Elshirozy
Penerbit: Author Publishing.
Cetakan: vi 546 halaman

Bagaimana rasanya jika seseorang dihadapkan pada realita kehidupan yang mengancam keimanannya? bagaimana ia memohon pada Allah agar keimanan tidak  dicabut dari hatinya?

Dia adalah Muhamma Ayyas, salah seoarang santri salaf asal indonesia, yang harus memperjuangkan keimananya disaat ia harus menyelesaikan studinya di Moskow Rusia , negara yang mayoritas penduduknya  ( menurut Habiburrahman Elshirozy ) adalah penganut seks bebas pengakses situs purno terbesar di dunia ( hal.06 ).

Cerita dalam novel ini diawli dengan kedatangan Ayyas ke Moskow untuk menyelesaikan tesisnya di bidang sejarah islam. Ia ingin menulis tentang kehidupan    umat islam di Rusia di masa pemerintahan Stalin, seseorang tokah komunis Rusia    yang sudah tentu menyengserakan umat islam di Rusia pada masa itu ( hal. 102 ).

Sejak awal Ayyas dihadapkan pada situasi yang tidak mudah. Ia harus tinggal satu  apertemen dengan dua orang nonik Rusia : yalena, seseorang pelacur papan atas  Rusia yang Atheis, dan Linor, seorang agen rahasia zionis Israel yang sangat membenci islam dan tentu Ayyas menjadi korban.

Tidak cukup hanya disitu, Ayyas harus menyelesaikan atudinya dibawah bimbingan seorang asisten dosen yang cantik bernama Anasfasia Palazzo, yang kemudian            menaruh hati padanya.

Tentu tidak mudah bagi seorang muslim yang hidup didaerah yang 'aman'  untuk mempertahankan keimanannya di negara komunis terbesar di dunia. Ayyas harus        berjunag keras menghadapi fitnah dan cobaan yang datang bertubi-tubi padanya.

Sebagaimana novel-novel yang telah menggebrak dunia penulisan di Indonesia       sebelumnya.  Lewat novel yang belum mencapai umur setengah tahun sudah mengalami empat  kali cetak ini ,kang Abik sapaan akrab Habiburrahman El-shirozy   ini kembali menggugah kesadaran kita lewat novel yang berjudul "Bumi Cinta"           kang Abik ingin menunjukan bahwa semakin tinggi suatu pohon maka semakin kencang angin yang menerpanya.

Novel ini masih sarat dengan pengetahuan sebagaimana dua novel pendahulunya,  yakni Mega Best Seller Ayat-Ayat Cinta dan Dwilogi Ketika Cinta Bertasbih. Ketika membawa novek ini, kita akan terhanyut dalam budaya Rusia dan ke-athisa-nya, bahasa.dan gaya pergaulannya serta masih banyak hal yang mengejutkan dan sayang untuk dilewatkan.

Dibandingkan dua pendahulunya, "Bumi Cinta" terkesan kurang islami. Tentu saja hal itu dikarenakan setting latar belakangnya. Ayat-ayat Cinta dan Ketika           Cinta Bertasbih berlatng belakang Mesir, sebuah negara yang islamnya cukup kuat     menjadi sebuah "keharusan" untuk menghembuskan nafas-nafas Islam dalam cerita      disebuah tempat dimana muslim adlah menjadi  mayoritas penduduknya.Sedangkan  "Bumi Cinta " berlatar belakang penganut paham  Atheis  yang memuja kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tentu kang Abik harus menyesuaikan alur ceritanya agar tetap islami dan terkesan modern.

Lantas, bagaimana Ayyas menghadapi hari-harinya? Apakah ia mampu menghadapi godaan terbesar bagi seorang pelajar, yaitu wanita ? Dimana Ia akan menemukan Bumi Cintanya ?

Jika jawaban dari pertanyaan diatas adalah "mampu", lahirlah sebuah tantangan baru: bagai mana dengan kita  yang hidup dinegara yang (felatif) aman sepeti Indonesia.


نشر الخير الى قومنا

اذاما شاهدنا في زمننا الحاضرسوف نرى ان هناك واقعات متأثرة في هذه الأمة منها كثرة من لم يرد التفقه فى الدين كثيرا جدا. الذين يطلبون علوم الدين هم قليلون جدا بل في بعض القرى لم يوجد احد قط من اهلها الذي يذهب لتعلم علوم الدين بل اكثرهم اهتموا بامور دنياهم ونجاحها بالجد وينسوا عن الأخرة , وإعتدوا حدود الله كانهم يظنون ان محرمات الله تحل عليهم لايعذبون بها وغيرها. فلذالك ايهاالطالبين والطالبات ادعوا قومكم الى سبيل الحق والنجاة فى الدنيا و الأخرة . ادعوهم الى الخير وانهوهم عن محارم الله بالرفق واللطف.

ايها الإخوة بلغوا ما جاء به رسول الله صلى الله عليه وسلم ولواية اجعلو هم من المحبين الى سنن النبي. زينوا قلوبهم بطاعة  الله ورسوله. وادعوهم الى سبيل الهدي بالحكمه والموعظة الحسنة. وابعدوا عن جفان القلب كما قال الله تعالى فى كتابه العزيز : فبما رحمة من الله لنت لهم (صل) ولو كنت فظا غليظ القلب لا نفضوا من حولك (صل) فاعفوا عنهم واستغفرلهم وشاورهم فى الأمر (صل) فإذا غرمت فتوكل على الله (ج) ان الله يحب المتوكلين    ( ال عمرام :  ١٥٩ ) كونوا من المبلغين بقول معروف وتبسم لأنهما من الصدقة , وكونوا من المبلغين بأخلاقكم لأنكم لن تدعوا الناس بما لكم لكن بأخلاقكم المحمودة.

ايها الإخوة اعلموا بأن طرق الدعوة كثيرة . فعفوا عمن اسأكم لأجل الدعوة اليه ليعلم ان فى العفو حكمة كبيرة. وارحموا من يعمل المعاصى لوجه ان تهدوه بيدكم ونوروا  عينيكم بنورالمحبة والود على من يفر عن سبيل الهداية حتى يكون ذلك النور ينور قلبه الذى قد جاف قبل. انظروا قول امام الأنبيأ والمرسلين صلى الله عليه وسلم لعلي رضي الله عنه يوم خيبر : " ادعهم الى الأسلام واخبرهم بما يجب عليهم فوالله لأن يهدي بك رجل واحد خير لك من حمر النعم (رواه البخارى),فى هذا الحديث اشارة بنشر الإسلام ودعوة الناس اليه لاسيما قومنا الذي كنا فيهم . لاتحسبوا فى الدعوة وتعليم شيئ من شرائع الله تعالى كثرة ما ستنالون من اجرما عمله من الخير.

كونوا علمأ الأخرة, هل تعرفونهم من هم وما علاماتهم ؟ هم علمأ الدين هذا للتمييز بينهم وبين علمأ الدنيا او علمأ السؤ الذين قصدهم من العلم التنعم بالدنيا والتوصل الى الجاه والمنزلة عند اهلها . ومن علامات علمأ الأخرة ان لايطلبوا الدنيا بعلومهم التى تعلموها,ولعدم طلب الدنيا بعلمها آيات اى دلائل كثيرة منها ان يدرك حقارة الدنيا وخستها وكدرتها وانصرامها  وان لايخالف قولهم فعلهم بل ينبغي ان يكونوا من اول العاملين على ما امر عليهم ومن أول المجتنبين عما ينهون عنه وغيرها من العلامات.

JOKO BUANG EMAK

Ibu pernah berkata,” Kalau mati itu baud an harus di buang”.La…ini bu kok bau ya? berarti harus aku buang. Joko yang bodoh pun memutuskan untuk untuk membuanhg ibunya dan berkata,

Joko : ”Ibu sudah mati Karena  ibu bau jadi aku harus membuang ibu di sungai seperti ayamku yang bau itu?

Ibu : ”Jangan Joko ini bau kentut”.

Joko :”Kata ibu tadi, kalau  bau harus dibuang. La....ini ibu jadi harus dibuang”.

Kini Joko yang Bodoh  pun membuang ibunya di sungai. Kemudian di dalam perjalanan pulang ke rumah, Joko lewat di empang pinggir sungai, dia mencium bau yang busuk yang  memang namanya empang baunya empang harum searum jamban. Tanpa pikir panjang dan tanpa permisi, dia langsung membuka pintu empang, spontan nenek yang ada di dalamnya langsung berteriak”tolong...tolong ada yang mau memperkosa aku”.

Mendengar ada yang berteriak minta tolong, orang-orang yang sedang memancing dekat situ, langsung mendatangi Joko yang sedang menyeret nenek yang memang dikira orang-orang hendak memperkosanya.

Nang bagus, aku jangan diperkosa, sudah tidak empuk lagi sueeer? pinta nenek itu.  orang-orang akhirnya memukuli Joko hingga babak belur.”


Apes-apes maksud hati jadi anak yang nurut apa daya jadi begin, hii..hiiii...hiiiiiii, mamake kamu dimana? ”. 

KISAH DI PERTENGAHAN NOVEMBER

Sebagai perempuan, sebetulnya umur 30 tahun belum terbilang tua benar. Tapi neng Izzah tak tahu mengapa kawan-kawannya selalu mengejeknya sebagai perawan tua, hanya karena dia belum kawin. Orang tuanya sendiri, terutama umi'nya, juga begitu, seolah-olah bersekongkol dengan kawan-kawannya. Hampir di setiap kesempatan umi'nya selalu menanyainya apakah sudah ada santri- santri yang nglirik-nglirik kepadanya atau belum. Izzah  selalu menanggapi semua itu hanya dengan senyum-senyum tanpa makna.

Jangan salah sangka, Tampang  Izzah tidak jelek. Bahkan dibanding rata-rata kawannya yang sudah lebih dahulu kawin, tampang Izzah terbilang sangat manis. Apalagi bila tersenyum. Hafidloh, pinter, perawakannya kalem kurang apa dia ?

“Terus teranglah, Zah. Sebenarnya diantara sekian banyak kang santri siapa sih yang kau idamkan?” tanya Romlah menggoda, saat mereka berkumpul di kamar pondok bagian pengurus, memang biasanya neng Izzah sering ngumpul dengan mbak-mbak santriwati untuk sekedar guyonan atau kadang-kadang juga sema'an al-Qur'an, “Kalau tahu maumu? kita kan bisa membantu, paling tidak memberikan informasi-informasi.” tukas mbak Zaenab salah satu pengurus yang paling disegani diantara pengurus yang lain.

“Iya, Zah,” timpal Siti, “kalau kau cari yang tampan, salah satu pengurus putra kan ada yang jadi idola di sini, kamu tinggal bilang abahmu to .........!. apa mau kukenalkan? Jangan banyak pertimbanganlah! Dengar-dengar kiamat sudah dekat lho, Zah.”

“Mungkin kamu cari laki-laki yang bisa baca kitab kuning ya, Zah?!” celetuk mahmudah sambil senyum ngledek. “Wah kalau iya, kau mesti meminta jasa ustadz kita, ustadz Ahmad, itu lho ustadz yang mengajar fikih waktu kita masih Diniyyah. Dia pasti mempunyai banyak kenalan santri-santri dan tau santri mana yang pinter ngaji kitab kuning.

“Apa ada kang-kang santri yang berani nglamar atau minang kamu?, kamu kan anak kyai, lagi pula kang-kang yang mondok di sini umurnya kan dibawah 30 tahun-nan, tambah mbak Amanah pengurus bagian keamanan.

“Tenang saja, Zah!” ujar sofiyah, “kalau kau sudah berminat, tinggal bilang saja sama abahmu.”

“Jangan-jangan kamu naksir anaknya pak Pardi ya Zah,? Itu lho tetangga sebelah pondok, walaupun anak petani biasa, tapi dia tampan kok; sarjana lagi?” tiba-tiba Ubaidah yang tinggal beberapa bulan lagi akan menikah itu meledek. Izzah mencubit perut Ubaidah, tapi tidak mengatakan apa-apa. Hanya tersenyum malu.

“ya tidak kafa'ah to ya, masak anak kyai dapat orang biasa” celetuk Lathifah yang tiba-tiba ikut nimbrung sehabis mandi. “muka manis, hafal al-Qur'an, kalem, putri kyai kok dapat yang biasa? kalau kamu mau bilang abahmu pasti langsung dicarikan"

“Jawab dong, Zah!” kata mbak Umaroh yang muncul sambil membawa ketela goreng dan kacang rebus, mencoba menyemangati Izzah yang tak berkutik dikerubuti kawan-kawannya.

“Biar saja, Mbak,” jawab Izzah pendek tanpa nada kesal. “Kalau capek kan berhenti sendiri.”

Memang Izzah orangnya baik. Setiap kali diledek dan digoda kawan-kawannya soal kawin, anak tuggal pasangan kyai Romli dan Nyai Khoiroh itu tidak pernah marah. Bahkan diam-diam dia bersyukur kawan-kawannya memperhatikan dirinya. Dan bukannya dia tidak pernah berpikir untuk mengakhiri masa lajangnya; takut pun tidak. Dia pernah mendengar sabda Nabi yang menganjurkan agar apabila mempunyai sesuatu hajat yang masih baru rencana jangan disiar-siarkan. Sudah sering –sampai bosan– Izzah menyatakan keyakinannya bahwa jodoh akan datang sendiri, tidak perlu dicari. Dicari ke mana-mana pun, jika bukan jodoh pasti tidak akan terwujud. Jodoh seperti halnya rezeki. Mengapa orang bersusah-payah memburu rezeki, kalau rezeki itu sudah ditentukan pembagiannya dari Atas. Harta yang sudah di tangan seseorang pun kalau bukan rezekinya akan lepas. Dia pernah membaca dalam buku “Hikam”-nya Syeikh Ibn ’Athaillah As-Sakandary sebuah ungkapan yang menarik, “Kesungguhanmu dalam memperjuangankan sesuatu yang sudah dijamin untukmu dan kesambalewaanmu dalam hal yang dituntut darimu, membuktikan padamnya mata-hatimu.”

Setiap teringat ungkapan itu, Izzah merasa seolah-olah disindir oleh tokoh sufi dari Iskandariah itu. Kadang-kadang ia berfikir kalau jodoh memang sudah di tentukan Allah, mengapa setiap malam dia selalu berdo'a agar cepat dikasih jodoh. kadang-kadang dia sampai menangis, hingga matanya lembam. Seharusnya dia kan cukup hanya beribadah, mendekatkan diri pada-Nya pasti nanti Allah memberi yang terbaik.

***
Syahdan, pada suatu hari, ketika neng Izzah berkumpul dengan mbak-mbak di kamar pengurus putri seperti biasanya, mbak Romlah tiba-tiba bercerita panjang lebar tentang seorang  laki-laki "wah, wah, wah, aku baru ketemu Malaikat, lirikannya itu lho, masyaallah,,,,,,,,,,,,! Badannya tinggi tegap kulitnya kuning langsat, pengajiannya begitu enak didengar". Romlah bercerita dengan begitu semangat setelah menghadiri acara Muslimatan di desa sebelah, memang ia sering menjadi perwakilan pondok untuk manghadiri acara-acara yang ada di daerah itu. "Kamu melihat ustadz itu dimana Rom?" Dengan penuh penasaran Ubaiadah bertanya; "itu lho di desa sebelah yang biasa mengadakan  pengajian muslimatan tiap jum'at kliwon" jawab Romlah dengan nada yang tidak kalah seru.

“Meskipun aku belum tau benar,  tambah Romlah; orang-orang memanggilnya Uatadz Masykur, Orangnya kalem. Kadang-kadang ngaji dengan memakai jubah. Kadang-kadang dines pakai jas segala. Setiap beliau diundang untuk mengisi pengajian, yang datang tidak hanya dari daerah sini saja lho! bahkan kadang-kadang sebagian orang datang dari luar kota hanya nutuk mendengarkan tausyiyah beliau.

Pendek kata, menurut Romlah, ustadz Masykur ini memang lain dari pada yang lain. Dibanding da'i-da'i yang pernah ia temui, ustadz yang satu ini tremasuk yang paling bisa memikat hati para cewek-cewek temasuk dirinya.

“Nah, kalau kalian berminat,” kata Romlah akhirnya, “aku siap mengantar.”

Kelihatannya dua minggu lagi Ustadz Masykur mendapatkan undangan untuk mengisi pengajian di desa sumingit, itu lho desa sebelah yang akan mengadakan sedekah bumi. Dengan penuh semangat, Romlah meyakinkan teman-tenmannya.

“Wah, ide bagus ini,” sahut lathifah sambil merangkul neng Izzah. “Kita bisa menimba ilmu sekaligus membuktikan perkataan romlah tadi. Siapa tahu salah satu dari kita ada yang dilirik-lirik, he,he,he,he.......?

“Setujuuu!” sambut kawan-kawan yang lain penuh semangat seperti teriakan para wakil rakyat di gedung parlemen. Hanya neng Izzah yang, seperti biasa, hanya diam saja; sambil senyum-senyum kecil. Sama sekali tak ada tanda-tanda dia keberatan. Apakah sikapnya itu karena dia menghargai perhatian kawan-kawannya dan tak mau mengecewakan mereka, atau sebenarnya dia pun setuju tapi malu, atau sebab lain, tentu saja hanya Izzah yang tahu. Tapi ketika waktu dan hari pengajiannya telah tiba, Izzah lari-lari kecil menuju kamar pengurus putri. "Mbak-mbak" Teriak Izzah sambil memebuka pintu kamar. Ada apa Neng........?  tanya Sofiah yang sedang deres alfiah di pojok kamar, tolong bilang sama mbak Romlah aku tidak bisa ikut menghadiri pengajian, tiba-tiba aku diajak Abah pergi ke Solo untuk menjenguk bulek yang sedang kritis, jawab Izzah. Baik neng, nanti saya sampaikan.

 Begitulah. Pagi-pagi sekitar jam 08.30 pada hari jum'at, dipimpin mbak Romlah, mereka beramai-ramai mengunjungi pengajian. Ternyata benar seperti cerita Mbak Romlah, pengunjungnya memang luar biasa banyaknya. Pekarangan Masjid yang luas, penuh dengan kendaraan. Dari berbagai plat nomor mobil, orang tahu bahwa mereka yang berkunjung datang dari berbagai daerah. Masjid yang begitu besar penuh sesak diisi oleh pengunjung.

Ternyata juga benar seperti cerita Mbak Romlah, Ustadz Masykur memang nyentrik. Agak deg-degan juga rombongan Romlah dan kawan-kawan, menanti bagaimana Ustadz yang satu ini menyampaikan tausyiyahnya, kali ini Ustad Masykur memakai jubah hijau muda, kelihatan begitu gagah, tapi sifat santunnya masih melekat, tutur bahasanya begitu runtut dan mudah di cerna. Hadirin yang datang terbius oleh isi pengajian yang begitu menyentuh, tak terkecuali Romlah dan kawan-kawan.
Tepatnya tanggal 15 November neng Izzah dan keluarga baru datang dari Solo, kali ini ada yang aneh pada diri Izzah, biasanya setiap habis bepergian jauh, Izzah langsung lari-lari menuju pondok untuk bercerita pengalaman-pengalamannya kepada Romlah dan kawan-kawan. Namun, sehabis datang dari solo hingga kini dia tidak keluar, apalagi ke pondok, keluar kamar aja tidak. Umaroh yang sedang sedang dapat piket membersihkan ndalem agak heran juga melihat nengnya yang satu ini agak berubah. Karena khawatir dengan keadaan neng Izzah, Umarohpun memberanikan diri untuk melihat keadaan putri kyai itu, Tok, tok, tok,  neng.....? suara yang tidak asing ditelinga Izzah, masuk Um,,kamarnya tidak dikunci,sahut izzah.

Tanpa berpikir lama Umaroh pun masuk,"Neng ada apa sih, kok tumben tidak mau bagi-bagi cerita", hibur umaroh dengan suaranya yang kalem. Mbak-mbak sudah nungguin ceritanya neng lho. Izzah masih saja terdiam dengan tatapan matanya yang kosong seperti orang kesurupan,  tak lama kemudian Izzah bercerita. Um,,,,,! Kemarin sewaktu aku di solo, abah mampir di rumah temannya, teman waktu mondok di Jawa Timur, beliau juga pengasuh pondok, bahkan pondoknya lebih besar dari pada pondok sini, namanya kyai Abdul Kholiq. Disitu setelah ngobrol ngalor-ngidul, mereka berdua memebicarakan masalah serius yang intinya aku mau dijodohkan dengan putra kyai kholiq itu, sekarang aku bingung harus sedih atau senang, orangnya saja aku belum pernah lihat, Cuma kemarin aku ditunjukkan fotonya yang terpasang di ruang tamu.

"Nak....itu lho foto anak saya namanya Kafa, foto itu diambil ketika dia wisuda di Madinah beberapa tahun yang lalu" kata kyai kholiq dengan penuh karisma. Aku mengangguk asal mengangguk, tanpa berani mengangkat mataku kearah foto itu. Orangnya ganteng apa tidak neng,,,? Suara Umaroh tiba-tiba memotong cerita Izzah. "Kan aku sudah bilang aku tidak melihat fotonya, lagi pula foto itu kan diambil beberapa tahun yang lalu kalau sekarang pasti sudah berubah tow", jawab Izzah dengan nada agak kesal.

Lha terus keputusan sampeyan bagaimana neng.........? tanya Umaroh dengan nada penasaran.
Kata abah, dua hari lagi keluarga pak yai kholiq mau datang kesini sekalian ngajak putranya, di hari itulah aku membuat keputusan, dan kalau mbak Um pengen lihat orangnya kayak apa, tunggu saja waktu itu tiba.

Hari-hari berjalan seperti biasanya, tapi tidak bagi Izzah, baginya waktu dua hari terasa begitu lama, mungkin karena dalam hatinya ada perasaan yang tidak biasa.

Pagi itu matahari bersinar sejuk, spoi-spoi angin sedikit demi sedikit menyeret awan kearah utara hingga berkumpul diatas Gunung Kelud. Suasana pondokpun masih agak ramai ada yang sedang jadwal piket, ada yang sedang mandi, ada yang nyuci dan lain sebagainya.

Dari arah barat terlihat mobil sedan berwarna blcak metalic dengan plat luar kota menuju parkiran yang kebetulan letaknya pas di depan kamar pengurus putri.

Subhanallah....teman-teman cepat kesini, kata Romlah yang dari tadi nglamun di balik jendela. "Ada apa mbak...? sahut latifah sambil menuju ke arah jendela dan di ikuti mbak-mbak yang lain. Bukannya yang keluar dari mobil itu Ustadz Masykur....? tanya Romlah dengan nada tidak pecaya, "bener mbak itu Ustadz Masykur, jawab Ubaidah mencoba meyakinkan.

Tidak lama kemudian rombongan pak yai Kholiq dengan di ikuti putranya Gus Kaffa masykurllah berjalan menuju ndalem kyai Romli untuk megadakan khithbah secara resmi.

Setelah kejadian itu neng Izzah tidak pernah tampak batang hidungnya, dia seperti gadis pingitan yang tidak boleh kemana-mana.

Terahir neng Izzah mengirimkan selembar tulisan untuk segenap sahabatnya di bagian pengurus pondok putri.

sebenarnya
Dalam garis waktuku
Aku tak ingin seorangpun tau
Tidak juga dia
Tentang aku, cinta, dan hidupku.