Seiring dengan berputarnya waktu
dan zaman,kecanggihan dan kemajuan alat-alat tehnologi menuntut kita untuk bisa
bersaing dalam pergulatan zaman yang mana penuh dengan tantangan,aral,cobaan
yang melintang yang siap menguji keyakinan spiritual kita dalam meraih
kedudukan derajat manusia yang hakiki.Persaingan di abad21 ini penuh dengan
adanya kompetisi keseimbangan akidah,moral,dan juga nilai-nilai budaya yang
berlaku di masyarakat dalam menjalankan norma-norma demi menciptakan kesalehan
individu dan sosial.
Tidak dapat di pungkiri lagi
bahwasanya globalisasi merupakan sebuah keniscayaan yang harus dihadapi oleh
setiap insan individu dalam bersaing secara sehat dan objektif.Akan tetapi bukan
malah menjauhi dan lari dari kenyataan yang sedang terjadi.Dalam hal ini sikap
respon defensif sangatlah di butuhkan akan tetapi juga harus di barengi dengan
respon ofensif.Dari sinilah kita bisa menelaah sikap bijak yang harus kita
tempuh secara profesional dalam menghadapi abad modern ini.Bagaimanakah sikap
yang harus kita ambil dalam menggapai cita dan asa baik di dunia maupun di
akhirat kelak?
Adanya keseimbangan dan
keserasian antara akidah,motivasi dan inovasi dalam tujuan hidup akan
mengantarkan kita pada puncak kejayaan martabat manusia sebagai mahluk yang
berakal dan juga berfikir dalam menemukan kreasi imajinasi yang siap bersaing
dalam abad ini.Dan lebih pentingnya lagi jika agama juga di jadikan sebagai
landasan dasar,inspirasi,dalam membangun masyarakat madani di zaman sekarang
ini.
Dalam hal ini peranan pondok
pesantren juga ikut andil berpartisipasi dalam membentuk insan kamil yang ahli
dalam segala hal dan juga di tuntut untuk bisa mencetak santri
religius-intelektual.Keseimbangan dalam mempelajari dan mengembangkan ilmu-ilmu
agama dan sains merupakan pijakan utama yang harus direalisasikan demi
menciptakan khayra ummah.Sejalan dengan hali itu pula hal ini merupakan
tanggung jawab bersama oleh umat islam.Karena untuk menciptakan kader-kader
muslim yang cendekiawan yang berkualitas dan siap berkompetisi dalam era
globalisasi.Akan tetapi kedudukan mereka juga sebagai hamba Allah yang beriman
dan bertaqwa yang selalu mampu memadukan antara dzikir,dan fikr untuk kemajuan
dunia dan untuk menyebarkan pilar-pilar dakwah islam di muka bumi ini.
Maka dari itu sudah saatnya kita
sadar,sudah saatnya kita bangkit dari keterpurukan kebodohan yang akan
mengencam kemajuan syiar islam.Cita –asa dan martabat agama dan juga negara ada
pada pundak kita.maka dari itu,Allah sangat mengecam kebodohan.Sudah saatnya
kita berprestasi,berkompetisi melalui ajaran-ajaran islam yang
religius-intelektual.Persaingan berat di saat sekarang ini akan menjadi pacuan
buat kita untuk bisa bergerak aktif-responsibility dalam menggapai tujuan hidup
yang sebenarnya dengan mengamalkan ajaran al-qur’an dan as-sunnah yang juga di
barengi dengan kemahiran tehnologi untuk mewujudkan kemuliaan dan kemenangan
umat islam yang akan membentuk ‘izzu al-islam wa al muslimin dan menafikan al islam
mahjubun bi al-muslim.
Akhirnya,dengan dibekali
iman,taqwa.dan iptek umat islam mampu menjawab semua problematika yang terjadi
dalam masyarakat yang akan mewujudkan
rahmatan lil alamin.Semoga dengan adanya globalisasi ini dapat memacu
semangat kita dalam meraih prestasi dan imajinasi dalam memajukan dakwah islam
dan memberantas kemunkaran yang akhirnya akan tercipta amar ma’ruf
nahi-munkar.
waallahu a’lam bisshowab
(Anieq
khodijatul ulya)
Sbgai wrga ngembal. Trut mnd0'akan dan mendukung. . .
BalasHapus